Mojokerto - Kepala Dinas Perhubungan Dr Nyono ST MT mengungkap pentingnya sinergi dan kolaborasi antar stakeholder perhubungan dan rangka pembangunan bidang perhubungan di Jawa Timur.
Hal itu disampaikan dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekretaris Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Drs Padelan Msi saat membuka Rapat Sinkronisasi Teknis Bidang Perhubungan di Mojokerto Rabu (9/3/2022) lalu.
Sinergi dan kolaborasi menurut dia penting untuk merespon isu-isu yang menghangat di sektor perhubungan dalam beberapa waktu terakhir, antara lain :
Maraknya penolakan beberapa pihak terhadap pengendalian over dimensi over load (ODOL). "Aksi protes akhir akhir ini terus dilakukan menjelang berlakunya kebijakan indonesia zero odol yang akan berlaku pada tahun 2023," katanya.
Selanjutnya kejadian kecelakaan kereta api di perlintasan sebidang yang tidak berpalang pintu. Terkait hal tersebut, dia menghimbau kepada Dinas Perhubungan kabupaten/kota untuk mengajukan rekomendasi teknis terkait pembangunan pos jaga/ palang pintu perlintasan kereta api kepada Kementerian Perhubungan, dan bagi kab/kota yang telah memiliki rekomendasi teknis namun terkendala keterbatasan anggaran untuk membangun pos jaga/ palang pintu perlintasan kereta api diminta untuk mengajukan bantuan keuangan kepada Pemprov Jatim.
Selain itu juga terkait target penyelesaian Perpres 80 tahun 2019 tentang percepatan pembangunan ekonomi di kawasan Gerbangkertosusila, Bromo-Tengger-Semeru, Selingkar Wilis dan Lintas Selatan yang semakin dekat yaitu tahun 2024, dimana dari 37 proyek sektor perhubungan 3 proyek mendapatkan status P1 yang artinya harus terselesaikan pada tahun 2024.
Ketiga proyek tersebut yaitu pengadaan kapal perintis kepulauan, peningkatan kapasitas Pelabuhan Sumenep dan pembangunan double track lintas Surabaya-Bangil-Malang-Blitar-Kertosono.
Isu-isu serta permasalahanan sektor transportasi tersebut tentunya tidak akan dapat diselesaikan tanpa adanya kerja keras serta kolaborasi untuk menciptakan sinergitas dalam pembangunan antara instansi-instansi yang terkait dengan sektor perhubungan di Jawa Timur.
"Disinilah pentingya saling mendukung dalam sinergi program kerja antar instansi baik pusat maupun daerah sehingga percepatan pertumbuhan ekonomi dapat tercapai dan secara operasional proses pencapaian visi misi pemerintah daerah dapat berjalan dengan mulus," jelasnya. (Red)