Ponorogo - Pengoperasian terminal penumpang tipe A Seloaji Ponorogo yang berkonsep eco green building bertujuan untuk meningkatkan pelayanan di bidang transportasi kepada masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Drs. H. Saifullah Yusuf saat mendampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di acara Peresmian Terminal Penumpang Tipe A Seloaji, Ponorogo, Jum’at (3/2) pagi.
Konsep eco green building pada terminal penumpang diharapkan bisa meminimalisasi ketergantungan pada energi listrik. Selain menghemat anggaran, fasilitas terminal bisa memberikan kenyamanan yang lebih baik kepada para penumpang. Dengan demikian diharapkan kepercayaan masyarakat terhadap transportasi umum akan semakin meningkat.
Selain itu, Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim tersebut mengatakan, pengelolaan terminal akan dibuat lebih baik dengan menerapkan sistem online. Ini agar bisa terkoneksi antara terminal satu dengan yang terminal lain, juga bisa online antar Provinsi.
Dari data yang diperoleh, Terminal Senoaji yang berkapasitas 10 ribu angkutan per hari itu dibangun di atas lahan seluas 46.960 m2 dengan luas bangunan 5.944 m2 dilaksanakan dalam kurun waktu 2013-2016 dengan total investasi sebasar Rp 46 miliar yang berasal dari APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten.
Selain peresmian terminal, juga dibarengi dengan penerimaan dan pengukuhan personil terminal penumpang tipe A dan unit Pelaksana Penimbangan Kedaraan Bermotor (UPPKB) seluruh Indonesia sebagai pegawai kementerian Perhubungan.
Sampai saat ini SK untuk personil terminal tipe A dan UPPKB yang sudah diterbitkan SK oleh Badan Kepagawaian Negara (BKN) sejumlah 2.705 orang dari total 3.0081 orang PNS yang beralih status.
Pelimpahan P3D (Personil , Sarana prasarana, Pembayaan dan dokumen) Terminal tipe A maupun LPPKB ditandai dengan penyerahan secara simbolis Surat Keputusan Badan Kepegawaian Negara kepada Menteri Perhubungan sebagai dasar beralihnya status kepegawaian personil terminal tipe A dan UPPKN se Indonesia menjadi staf Kementerian Perhubungan.
Diakui pengelolaan UPPKB di Jatim sudah sangat baik, didukung dengan perangkat Tekologi Informasi yang memadai yang memungkinkan pengawasan UPPKD dari kantor pusat Dinas Perhubungan Prov Jatim. sehingga tidak memungkinkan adanya praktek pungli.
“Adanya upaya untuk menghilangkan pungli di UPPKB Jatim telah mendapat apresiasi dari KPK dengan ditetapkannya UPPKB di Jatim sebagai zona integritas wilayah bebas korupsi,” tegas Gus Ipul.
Sementara itu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam sambutannya mengatakan, untuk meningkatkan pelayanan dan budaya antri di Terminal Seloaji, Kementerian Perhubungan pada tahun 2018 akan melanjutkan penyempurnaan fisik terminal dengan menambahkan beberapa fsilitas papan informasi, jalur difabel, kursi roda, cctv, sistem informasi berbasis IT, ruang kesehatan, dan lain-lain.
Menteri berharap agar seluruh personil Terminal tipe A dan UPPKB di seluruh Indonesia selalu mengedepankan pelayanan prima kepads seluruh pengguna jasa transportasi. “Bekerjalah secara profesional , berintegritas disiplin dan bersih dalam melaksanakan tugas,” tandasnya.
Pada kesempatan tersebut Wagub yang mendampingi Menteri melakukan video conference dengan koordinator terminal tipe A Jateng. (red)