Madiun - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, menyebut kehadiran tol sangat ditunggu masyarakat Madiun. Tol tersebut menurutnya mendukung efisiensi distribusi barang dan jasa dari dan keluar Jawa Timur.
"Saya senang atas terselesaikannya pembangunan jalan tol ini. Saya tidak menyangka Madiun punya tol. Ini akan mempercepat dan memperlancar arus barang dan jasa," tegasnya saat sambutan di peresmian Tol Ngawi - Wilangan di Desa Bagi, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun, Kamis (29/3/2018).
Infrastruktur menjadi permasalahan serius dalam mengefisienkan distribusi arus barang dan jasa. Ia meyakini, pada 2019-2020 mendatang, Jatim akan menikmati konektivitas infrastruktur tersebut.
Di tahun tersebut, Jatim akan mengalami pertumbuhan ekonomi dan peningkatan arus barang dan jasa secara cepat. Dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi di Jatim mencapai angka 5.6 hingga 5.8 persen.
"Saat ini progres pembangunan infrastruktur jalan tol di Jatim mencapai 85 persen. Seluruh akses tol di Jatim telah terintegrasi dengan kawasan industri, sehingga menurunkan biaya distribusi barang dan jasa," jelasnya.
Pembangunan jalan Tol Ngawi - Kertosono seksi Ngawi - Wilangan tersebut terbagi dalam tiga seksi. Seksi I meliputi Klitik/batas Proyek - Simpang Susun (SS) Madiun sepanjang 20 km.
Lalu seksi II terdiri dari SS Madiun - SS Caruban sepanjang 8.45 km dan seksi III terdiri dari SS Caruban - Nganjuk (Wilangan) sepanjang 19.5 km dengan total panjang 47,95 Km.
Ditambah 4 km, SS Ngawi - Klitik yang merupakan bagian dari ruas tol Solo-Ngawi. Sehingga luas peresmian tol Ngawi-Wilangan sepanjang 51,95 Km. (Red)