Malang - Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur memilih 5 orang Abdi Yasa teladan 2021. Terbaik pertama dan kedua akan mewakili Provinsi Jatim dalam pemilihan Abdi Yasa teladan tingkat nasional.
Kelima abdi yasa teladan tersebut terpilih melalui seleksi ketat dari 38 peserta dalam kegiatan pemilihan abdi yasa teladan tingkat Provinsi Jawa Timur selama 4 hari di Kabupaten Malang sejak 21 Juni hingga 24 Juni 2021 lalu.
Kelima abdi yasa teladan tingkat Provinsi Jawa Timur tersebut yakni Mujiono dari Kabupaten Nganjuk (terbaik pertama), Urianto dari Kabupaten Ngawi (terbaik kedua), Dwi Utama Candra dari Kabupaten Jember (terbaik ketiga), Irfan Riyanto dari Kota Malang (terbaik keempat), dan Robby Prasetya dari Kabupaten Sumenep (terbaik kelima).
Kepala Dinas Perhubungan Privinsi Jawa Timur Dr Nyono ST MT dalam sambutan tertulisnya mengatakan, pemilihan abdi yasa tingkat Provinsi Jawa Timur dilaksanakan melalui tahapan seleksi yang ketat dan merupakan pengemudi terbaik dan hasil pemilihan ketat tingkat kabupaten/kota yang diselenggarakan oleh Dinas Perhubungan se-Jawa Timur.
Perlu menjadi catatan tersendiri, bahwa selama 4 tahun secara berturut-turut, perwakilan Provinsi Jawa Timur dalam ajang pemilihan abdi yasa teladan tingkat nasional, mendapatkan predikat terbaik/juara pertama. "Untuk itu kami berharap, agar dapatnya prestasi ini dapat dipertahankan," kata Nyono.
Pada 2020, sopir angkutan pariwisata asal Kabupaten Magetan menjadi juara pertama tingkat nasional. Dedy Agus Riyanto, sopir angkutan pariwisata asal KPRI Sejahtera Kabupaten Magetan diumumkan sebagai juara pertama. Dia mendapatkan penghargaan langsung dari Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi.
Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur bermaksud mereduksi kejadian kecelakaan di sektor angkutan jalan dengan menyelenggarakan kegiatan pembinaan dan pelatihan terhadap pengemudi angkutan umum melalui pemilihan abdi yasa teladan sebagai wujud nyata langkah peningkatan keselamatan dan kompetensi dari pengemudi itu sendiri.
"Disamping itu kegiatan pemilihan abdi yasa juga bertujuan untuk mensejajarkan profesi pengemudi dengan insan pembangunan lainnya, dengan harapan dapat memacu kepercayaan diri sehingga dapat mengubah sudut pandang untuk lebih profesionalisme," tutup Nyono. (Red)