Surabaya - Pemerintah Jerman melalui program "Sustainable Urban Mobility Plan" atau (SUMP) untuk pengembangan konektivitas wilayah Gerbangkertosusila plus memberikan dana hibah sebesr 1,49 juta Euro atau setara Rp 23 milliar.
Wilayah Gerbangkertosusila plus mencakup 9 daerah yakni Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Sidoarjo-Surabaya-Lamongan-Jombang-Bojonegoro-Tuban).
Rencana hibah tersebut disampaikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat penandatanganan kesepakatan bersama dengan pemerintah Jerman bersama 9 kepala daerah Gerbangkertasusila plus di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (15/11/2022) lalu.
Pihak pemerintah Jerman diwakili Principal Portfolio Manager Green Infrasstructure Initiative (GII) KfW Olaf Goerke.
Pertimbangan pemberian hibah menurut Gubernur Khofifah karena Jatim adalah daerah yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi dan investasi yang tinggi serta dianugerahi masyarakat yang partisipatif serta sumber daya alam dan sumber daya manusia yang besar.
Khofifah berharap, kerjasama Pemprov Jatim dan pemerintah Jerman bisa terus berlanjut tidak hanya sebatas pembangunan transportasi publik, namun juga turut memberi kontribusi pada sektor pembangunan hijau di Jawa Timur.
"Saya sampaikan terima kasih kepada pak Olaf dari Green Infrastuctur Inisiatif. Karena ini akan menjadi bagian, tidak hanya komitmen untuk membangun Transportasi Publik diantara metropolitan plus, tetapi juga komitmen untuk membangun pembangunan hijau," kata Gubernur Khofifah dalam keterangan tertulisnya.
Program tersebut membutuhkan komitmen tinggi dari seluruh para bupati/walikota yang masuk dalam kawasan Gerbangkertosusila Plus.
Dirinya optimistis SUMP akan menjadi komitmen bersama untuk mendukung pembangunan di kawasan metropolitan plus, sekaligus menjadi pengungkit perekonomian di Jatim.
"Ini akan menjadi komitmen untuk menggerakan roda pembangunan, mobilitas barang dan jasa, meningkatkan sektor investasi dan juga sektor ekonomi di Jatim. Saya yakin setelah Kick Off SUMP ini seluruh tim akan memberikan support kerjasama terbaik," terangnya.
Jatim dalam hal ini akan mengembangkan rencana pengembangan angkutan masal berbasis jalan, pengembangan bandara juanda, pengembangan kawasan pelabuhan, hingga pengembangan angkutan massal berbasis rel sampai reaktivasi jalur Kereta Api.
Untuk itu, setelah Kick Off Meeting SUMP ini, ia meminta seluruh tim harus bergerak cepat melakukan koordinasi. “Sambil berjalan, hal-hal teknis harus segera di koordinasikan. Jika ingin reaktivasi jalur kereta maka harus segera berkoordinasi dengan PT. KAI," ujarnya. (Red)