Malang - Bus Trans Jatim yang dioperatori oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jatim disambut baik oleh masyarakat. Buktinya, sejak 3 bulan beroperasi, load factor atau tingkat keterisian penumpang Bus Trans Jatim tercatat mencapai 90,26 persen.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jatim Dr Nyono ST MT, penyelenggaraan Bus Trans Jatim mendapatkan respon yang sangat positif di kalangan masyarakat. "Hal tersebut dapat dilihat dari capaian load factor yang mencapai 90,26 persen dalam waktu 3 bulan beroperasi," katanya saat membuka Raker Sektor Perhubungan Antar Kabupaten/Kota di Jawa Timur November 2022 lalu.
Menurut dia, hal tersebut tentunya merupakan suatu kebanggaan bagi Pemprov Jatim. "Namun keberhasilan tersebut tidak boleh membuat kita berbesar hati, untuk itu melalui forum ini juga saya memohon dukungan dan masukan untuk pengembangan angkutan massal perkotaan pada umumnya khususnya bus Transjatim," jelasnya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan operasional angkutan massal dengan skema buy the service yaitu bus Trans Jatim Koridor I, di Terminal Porong Kabupaten Sidoarjo, Jumat (19/8/2022).
Peluncuran program angkutan Trans Jatim dengan rute Sidoarjo - Surabaya - Gresik ini sekaligus menjadi realisasi dari Nawa Bhakti Satya ke empat yang digagas Gubernur Khofifah yaitu Jatim Akses.
Untuk tahap pertama ini adalah Koridor I, rutenya di kawasan Surabaya Raya. Rencananya koridor II dan III akan kita laksanakan di 2023 dan koridor IV di tahun 2024.
Pemprov Jatim memberilan subsidi tarif sehingga dipastikan tarifnya sangat terjangkau. Yaitu Rp 2.500 untuk tarif Santri, Rp 2.500 untuk tarif Pelajar dan Rp 5.000 untuk tarif Umum.
Ada 22 armada bus yang disiapkan oleh Pemprov Jatim. Bus Trans Jatim tersebut beroperasi mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB dari Terminal Porong Sidoarjo hingga Terminal Bunder Gresik.
Bus Trans Jatim akan menjadi pengungkit ekonomi kawasan aglomerasi Surabaya Raya. Koneksi yang semakin lancar akan menjadi pengungkit ekonomi di tiga daerah tersebut.