Surabaya - Sebuah aplikasi untuk android diciptakan Litafira Syahadiyanti. Mahasiswi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Surabaya. Aplikasi itu didesain dapat memetakan tingkat kerawanan perlintasan Kereta Api (KA) bagi penggunanya.
Mahasiswi yang akrab disapa Fira ini mengatakan bahwa aplikasi buatannya yang dikombinasikan menggunakan penunjuk arah dari google maps ini, mampu menunjukkan perlintasan mana saja yang akan dilewati pengendara. "Aplikasi ini merupakan pemetaan tingkat kerawanan perlintasan kereta api yang memanfaatkan perangkat Android sebagai objek penerapan aplikasi peta penunjuk arah seperti Google Maps," katanya belum lama ini.
Fira menjelaskan bahwa perlintasan kereta api yang berpalang pintu atau tidak, juga terdaftar dalam aplikasinya jadi ketika pengendara telah berjarak dua mil dari perlintasan, telepon pintar yang telah diinstal palikasi tersebut akan menunjukkan peringatan. "Namun, peringatan itu hanya berbentuk teks, tanpa bunyi dan getaran," imbuh Fira.
Fira menegaskan bahwa tingkat kerawannan dan spesifikasi perlintasan ditampilkan dalam aplikasi ini. Aplikasi ini menunjukkan paling berbahaya adalah perlintasan yang tidak berpalang pintu dan tidak dijaga pada jam-jam tertentu. "Jumlah perlintasan kereta api di Surabaya ada 77 titik. Sebanyak 33 titik dari jumlah itu masuk dalam kategori tinggi, alias berbahaya. Sementara sisanya, masuk kategori sedang," tegas Fira.
Selain itu, Di kota Surabaya, hampir tidak ada perlintasan kereta api yang masuk dalam kategori aman karena intensitas kendaraan yang lewat di perlintasan kereta api di Surabaya tak ada yang sedikit. "Banyak hal yang masih harus dikembangkan dari aplikasi buatannya. Namun, di luar itu semua, aplikasi itu akan banyak membantu masyarakat yang kurang perhatian terhadap perlintasan itu," lanjut Fira.
Fira mengakui bahwa dalam penyelesaian aplikasi ini, dirinya membutuhkan waktu yang cukup lama, sekitar 4 bulan. Karena dirinya sempat kesusahan mencari referensi. "Meski aplikasi di Andorid sudah banyak dibuat oleh para mahasiswa, namun menurut dia sangat minim yang berhubungan dengan hal serupa yang dia ciptakan," ujar Fira.
Fira juga menyatakan bahwa ke depannya kreasinya itu dapat diunduh pada wadah penjualan aplikasi Android Play Store. "Selanjutnya, Untuk memperbarui data yang termuat di dalamnya, Fira akan bekerja sama dengan PT KAI Daop VIII," pungkas Fira. (red)