Jakarta - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan membekukan rute terbang Cengkareng-Jogjakarta untuk maskapai Batik Air. Pembekuan itu berlaku maksimum 90 hari kedepan sejak kejadian, Jumat (6/11/2015).
Selama proses pembekuan, pilot dan co pilot akan dimintai keterangan oleh tim investigator Ditjen Perhubungan Udara, sementara itu pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga diminta untuk melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab peristiwa tersebut.
‘’Iya. Izin slot terbang akan kami suspend maksimal 90 hari ke depan. Kita lihat dulu penyebabnya apa,’’ kata Menhub seusai Diplomatic Reception dalam rangka pencalonan Indonesia Menjadi Anggota Dewan ICAO Periode 2016-2019 di kantor kemenhub.
Disinggung mengeni kondisi hujan yang menyebabkan tergelincirnya pesawat tersebut, Jonan mengatakan, ketika pihak ATC mengizinkan mendarat itu artinya kondisi masih dimungkinkan untuk di darati. Masalah cuaca juga tidak berpengaruh signifikan terhadap tergelincurnya pesawat Batik Air ID 6380.
‘’Kalau hari ini hujan dan ada 10 pesawat yang tergelincir, kami akan cek, apakah runway nya yang licin. Tapi ini kan cuma satu yang tergelincir dan ini termasuk insiden yang serius. Itu sebabnya pilotnya akan kita panggil,’’ kata Jonan.
Jika hasil investigasi ternyata memang terbukti bahwa tergelincurnya Batik Air ID 6380 karena landasan atau runway nya yang licin, Kemenhub akan minta PT Angkasa Pura I sebagai pengeloa bandara Internasional Adisucipto untuk memebenahinya. Atau PT Angkasa Pura I harus melengkapi dengan alat yang dapat mengukur posisi genangan air yang ada di runway.
Pesawat Batik Air rute penerbangan Cengkareng – Jogjakarta dengan nomor penerbangan ID 6380 mengalami incident overshoot pada saat landing pukul 15.05, Jumat (6/11/2015) di Bandara Adisucipto Jogjakarta.
Pesawat jenis Boeing 737-800 NG dengan registrasi PK LBO ini dipiloti oleh Capt.Oscar Mirza dan Co Pilot Dana Aviantara beserta 5 awak cabin dengan membawa sebanyak 160 penumpang. Posisi pesawat ban depan yang keluar dari runway dan ban belakang pesawat masih berada di atas runway.
Tidak ada korban jiwa maupun korban luka dari pihak penumpang maupun cabin crew dalam peristiwa tersebut. Oleh petugas bandara Adisucipto, penumpang dievakuasi ke terminal Bandara. (dephub/red)