2 Juli 2018

MTI Sidoarjo Harus Jadi Partner Pemerintah Dalam Persoalan Transportasi

Sidoarjo - Persoalan transportasi di Jawa Timur, terutama di Sidoarjo masih terus dicarikan solusinya oleh pemerintah. Oleh karena itu untuk menjalankan perannya, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Kabupaten Sidoarjo berkomitmen untuk ikut terlibat mencari solusi dalam persoalan transportasi.

"Sebagai anggota MTI, permasalahan transportasi harus ikut memikirkan dengan baik dan kita carikan upaya dan rencana pemecahannya dalam bentuk solusi yang tepat dan cepat. Banyak hal yang bisa dilakukan, salah satunya menjadi partner Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam menentukan kebijakan terkait transportasi, termasuk monitoring dan evaluasi," ujar Ketua Presidium MTI Jawa Timur, Dr Ir Wahid Wahyudi MT saat mengukuhkan anggota MTI Sidoarjo periode 2018-2021, Jumat (29/6/2018).

Tak hanya itu, diharapkan masyarakat juga semakin merasakan “kehadiran” MTI di setiap solusi permasalahan transportasi. Caranya, MTI harus lebih agresif, berperan aktif dan membuka diri pada setiap pembahasan terkait penanganan permasalahan transportasi yang dihadapi pemerintah.

Dikatakan Wahid, Provinsi Jawa Timur adalah pintu gerbang aktivitas Indonesia bagian timur. Provinsi ini telah menjadi pintu gerbang kegiatan 91,13 juta penduduk di wilayah Jawa Timur dan Indonesia Timur atau 36,62% penduduk Indonesia. Dengan begitu Jatim berperan strategis sebagai motor penggerak aktivitas ekonomi.

"Jadi jika pemerintah ingin memakmurkan Indonesia bagian timur, maka harus dimulai dari Jatim sebagai pintu gerbangnya," kata pria yang juga menjabat Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur itu.

Menurutnya, posisi strategis Jatim ini membutuhkan dukungan sarana prasarana transportasi yang baik, andal, efektif dan efisien sehingga ongkos transport menjadi lebih murah. Diharapkan jika ongkos transportasi menjadi lebih murah, maka biaya logistik juga akan lebih murah.

Sementara itu, kata Wahid, Kabupaten Sidoarjo adalah kabupaten yang spesial, karena berbatasan langsung dengan Kota Surabaya sebagai ibukota Provinsi Jatim yang juga kota besar kedua di Indonesia setelah Jakarta.

Lebih lanjut dikatakan, Sidoarjo adalah penyangga Kota Surabaya. Kabupaten ini dilewati salah satu jalur transportasi utama yaitu dari Surabaya - Jakarta melalui jalur selatan (Surabaya – Madiun – Solo - Semarang/Jogja – Bandung - Jakarta). Sidoarjo juga menjadi pintu gerbang utama Kota Surabaya dari arah barat daya (Mojokerto / Madiun / Kediri / Solo / Yogyakarta) dan dari arah selatan (Malang / Banyuwangi).

"Bahkan, di Kabupaten ini juga terdapat terminal terbesar di Jatim, Terminal Purabaya atau kita mengenalnya dengan sebutan terminal Bungurasih," terangnya.

Selain itu, bandar udara Juanda sebagai bandar udara terbesar kedua di Indonesia juga terletak di Sidoarjo. Bandara yang menjadi pintu gerbang utama Jatim ini terus meningkatkan pelayanannya. Antara lain dengan pengembangan juanda airport city yang direncanakan memiliki luas lahan sebesar 6.000 ha, menambah 2 (dua) runway dan 1 (satu) terminal dengan kapasitas ultimate sampai dengan 50 juta penumpang pertahun.

Rencana pembangunan bandara juanda ultimate tersebut akan didukung pula dengan aksesibilitas langsung ke jalan tol, terintegrasi dengan kereta bandara dan kawasan komersial seluas 4.250 ha dengan konsep kawasan mandiri (airport city).

"Maka sangat tepat jika saya menyampaikan, silakan bekerja di Surabaya, tetapi tinggal dan belanjakan uangnya di Sidoarjo," ucapnya.

Dikatakannya, kelebihan ini tentunya juga membawa konsekuensi terhadap transportasi di Sidoarjo. Sebagai penyangga Kota Surabaya tentu menjadi kabupaten yang mendapatkan dampaknya, baik dampak positif maupun dampak negatif. "Kemacetan angkutan umum massal sampai keterbatasan kapasitas jalan menjadi permasalahan yang tampak saat ini, padahal saya yakin masih terdapat potensi permasalahan lain," ujarnya.

Karena itu tepat bila anggota MTI ikut menyelesaikan permasalahan ini. "Kita harus ikut memikirkan dan mencarikan solusi yang tepat dan cepat," tuturnya.(red)

Kantor Pusat

Jl. Ahmad Yani No. 268 Surabaya
(031) 8292276, 8291530
(031) 8292012
dishubllajjatim@gmail.com
dishub@jatimprov.go.id
Di Kelola Oleh Sekretariat Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram