7 Mei 2018

Pusaka Jatim 2018, Pertama di Indonesia

Surabaya – Pemprov Jawa Timur, melalui Dinas Perhubungan Jatim melakukan pembinaan terhadap para pelajar agar tertib dan peduli keselamatan perkeretapian dalam Program Pembinaan Pelajar Peduli Keselamatan Perkeretaapian (Pusaka) Jatim 2018.

Kegiatan ini digelar kali pertama di Indonesia dimana Pemprov Jatim berupaya menginisiasi kegiatan pilot project pembinaan dengan fokus pada pelajar, serta berorientasi untuk memberdayakan dan melibatkan mereka sebagai agent of change dalam hal keselamatan perkeretapian.

Kegiatan ini diikuti oleh 108 peserta, dengan  jumlah peserta yang mendaftar sejumlah 335 orang, yakni dari Kota Malang (37 peserta), Kab. Ponorogo   (31 peserta) kab. Lamongan (29 peserta), Kota Surabaya (25 peserta), Kab. Jombang (22 peserta).

Bahkan kegiatan ini juga diikuti peserta dari 9 (sembilan) kabupaten/kota yang saat ini tidak dilintasi kereta api aktif dari 27 kabupaten dan 8 kota se-Jawa Timur. Seperti Kabupaten Bangkalan (1 peserta), Kabupaten Sumenep (2 peserta), Kabupaten Bondowoso (13 peserta), Kabupaten Pacitan (2 peserta), Kabupaten Ponorogo (31 peserta), Kabupaten Situbondo (3 peserta), Kabupaten Trenggalek (4 peserta), Kabupaten Tuban (6 peserta) dan Kota Batu (2 peserta).

“Hal ini menunjukkan bahwa tanggung jawab keselamatan perkeretaapian adalah tanggung jawab semua, tidak peduli apakah di daerah tersebut terdapat jalur kereta api atau tidak,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur, Wahid Wahyudi saat membuka Pembinaan Pelajar Peduli Keselamatan Perkeretaapian Jawa Timur Pusaka Jatim - Tahun 2018.

Dikatakannya, sejak tahun 2015 dioperasikan double track lintas utara Jawa, jumlah perjalanan kereta api meningkat dari rata-rata 50 lintasan per-hari menjadi 80 lintasan per-hari. Hal ini masih berpotensi untuk ditingkatkan menjadi 200 lintasan per-hari. Karena itula dibutuhkan perhatian dari semua pihak terutama terkait keselamatan dan keamanan di perlintasan kereta api.

Sejak tahun 2005 pemerintah provinsi jawa timur secara bertahap telah memasang early warning systempada perlintasan sebidang kereta api. Sampai dengan tahun 2017 telah terpasang 304 unit yang tersebar di wilayah Jawa Timur.

Namun, kata Wahid, sebagus apapun alat yang dipasang jika tanpa diikuti dengan kepedulian dan kesadaran masyarakat, maka peralatan keselamatan tidak akan memberikan manfaat secara maksimal.

Sebab data kecelakaan kereta api yang terjadi di Jawa Timur dari kurun waktu 2011 – 2017, meningkat rata-rata 6% setiap tahunnya, dan didominasi oleh minim dan kurang pedulinya masyarakat terhadap keselamatan perkeretaapian, seperti menerobos pintu perlintasan ka dan selfie dengan latar belakang kereta yang sedang melaju.

Selain itu, kurun waktu 3 tahun terakhir (2015 – 2017), kecelakaan lalu lintas di Jawa Timur didominasi oleh korban dengan rentang usia 16-25 tahun. (Red)

Kantor Pusat

Jl. Ahmad Yani No. 268 Surabaya
(031) 8292276, 8291530
(031) 8292012
dishubllajjatim@gmail.com
dishub@jatimprov.go.id
Di Kelola Oleh Sekretariat Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram