Surabaya - Tim dari kampus Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya memborong juara dalam lomba desain kapal penyeberangan rakyat 2017 yang digelar Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur dalam ajang Indonesia Maritime Challenge 2017. 3 tim dari kampus tersebut berhasil menyabet juara 1, 2, dan 3.
Hasil penilaian juri menyebutkan, untuk juara pertama, diraih oleh tim KM Waranggono dengan total nilai 77,85. Juara kedua disabet tim Basudewa II dengan total nilai 75,92, sementara juara ketiga diraih oleh tim Kuda Laut dengan nilai 74,17. Ketiga tim ini berasal dari kampus Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
Ketiganya mengalahkan tim dari Trigonosea dari Universitas Muhammadiyah Surabaya yang mengumpulkan nilai 70,49, dan tim dari Kampus Politeknik Negeri Madura bernama Jokoto Juga dengan nilai 66,55.
Sebanyak 24 tim mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta jurusan teknik perkapalan berlomba mendesain kapal Pelabuhan Rakyat (Pelra) dalam gelaran Indonesia Maritime Challenge 2017.
Dari tangan-tangan dingin para pemuda tersebut, diharapkan terlahir ide dan inovasi cemerlang berbasis teknologi terkini dalam membuat kapal Pelra sebagai wujud kepedulian terhadap negara maritim.
Lomba desain kapal Pelra 2017 digelar untuk menjaring ide-ide baru dari mahasiswa terkait pemenuhan faktor keselamatan pada kapal-kapal pelayaran rakyat. Selain itu juga untuk mendapatkan desain kapal pelayaran yang aplikatif serta dapat dijadikan percontohan untuk diterapkan sesuai dengan standar keselamatan yang berlaku.
Lomba desain kapal Pelra kata Kepala Bidang Perhubungan Laut dan LLASDP, Dinas Perhubungan Provinsi Jatim, Dr Nyono ST MT, diawali dengan pengumpulan data lapangan yang digelar 24 Juli lalu di Kabupaten Probolinggo. Pada kegiatan itu, peserta dan narasumber melaksanakan studi lapangan terhadap kondisi eksisting kapal pelayaran rakyat di Pelabuhan Probolinggo.
Tujuan dari sub kegiatan adalah untuk mendapatkan data yang valid baik data terkait regulasi yang disampaikan oleh narasumber serta data dari lapangan, yaitu terjun langsung pada kapal-kapal pelayaran rakyat di Pelabuhan Probolinggo sehingga diharapkan desain-desain yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan regulasi dan aplikatif.
Usai kunjungan lapangan, masing-masing peserta tim diberi waktu sekitar 1 bulan untuk melakukan proses perhitungan dan gambar desain kapal pelayaran rakyat berdasarkan data-data yang diperoleh. Proses Desain Kapal dilakukan di universitas atau institut masing-masing peserta. Produk lomba harus dikumpulkan seminggu sebelum kegiatan lomba dilaksanakan.
Pada 16 September, para peserta tim diminta mempresentasikan produknya di hadapan para juri. Di dalam acara tersebut, juga dimungkinkan untuk terjadi interaksi tanya jawab antar peserta maupun peserta dengan juri.
Panitia mendatangkan tim juri dari berbagai pihak yang dinilai profesional dan berkompeten, yakni Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjen Perhubungan Laut, Kepala KSOP Probolinggo, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Kepala Jurusan Teknik Perkapalan ITS, Kepala Dinas Perhubungan Kota Probolinggo, dan
Ketua DPD Pelra Jawa Timur.
Dengan adanya kegiatan lomba desain kapal ini menjadi wadah kreatifitas para mahasiswa penerus bangsa sebagai wadah positif bentuk kepedulian akan permasalahan sekitar. "Masih banyak permasalahan yang membutuhkan pemikiran – pemikiran pemuda, termasuk permasalahan yang berkaitan dengan kemaritiman," jelasnya.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dengan identitas kemaritimannya. namun hal ini seolah terlupakan sejak masa orde baru. Karena itu sudah saatnya bangsa bersatu dan bahu membahu menguatkan kembali identitas kemaritiman kita melalui pembaharuan.
"Karena memang itulah tujuan adanya teknologi, selalu beriringan dengan perubahan. begitu juga perubahan kemaritiman memang seharusnya kita bebankan kepada generasi muda," ujarnya.
Dia berharap, para peserta mahasiswa untuk mencurahkan pemikirannya kepada sektor kemaritiman. Pemerintah khususnya pemerintah Provinsi Jawa Timur sangat menitikberatkan pada pembangunan sektor transportasi laut. hal ini sesuai dengan jargon “tol laut” yang menjadi fokus presiden saat ini.
"Lomba ini juga untuk bagaimana menciptakan suatu konektivitas yang efektif dan efisien demi terciptanya rantai distribusi yang ringkas dan pada akhirnya dapat memangkas biaya logistik transportasi laut," pungkasnya.
Tahun ini, lomba desain kapal Pelra memilih tema Mari Ciptakan Budaya Berkeselamatan Pada Kapal Pelayaran Rakyat Demi Terwujudnya Konektfitas Yang Maksimal
Indonesia Maritime Challenge (IMC) 2017 adalah sebuah rangkaian kegiatan kebaharian berbentuk kontes kepelautan, seminar kemaritiman dan pengembangan transportasi laut dengan peserta mahasiswa.
IMC diharapkan menjadi event yang berguna dalam bidang pembangunan maritim Indonesia, yang bisa mensinergikan stack holder di bidang kemaritiman untuk memiliki visi yang sama memajukan kemaritiman Indonesia.