Surabaya - Tingginya angka kecelakaan di jalan raya salah satunya disebabkan kurangnya pemahaman masyarakat dalam berkendara secara aman. Untuk itu, pelatihan dan kampanye berkendara secara aman (safety riding) harus terus dilakukan agar mampu menekan angka kecelakaan lalu lintas.
Hal ini disampaikan Gus Ipul-sapaan akrab Wagub Jatim saat menghadiri acara The 11th Astra Honda Safety Riding 2017 di Hotel Singgasana Surabaya, Rabu (17/5) malam.
Gus Ipul mengatakan, setiap bulan ada sekitar 250 orang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas di Jatim. Hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi semua pihak, tak hanya polisi, pemerintah atau perusahaan kendaraan, tapi juga masyarakat sendiri.
Untuk itu, ia sangat mengapresiasi dan memberi rasa hormat bagi Astra Honda Motor yang ikut berkontribusi dalam menciptakan keamanan dalam berkendara melalui pelatihan safety riding, sehingga mampu menekan angka kecelakaan.
"Saya dengar sudah lebih dari dua juta orang yang diberikan pelatihan safety riding seperti ini. Ini sangat baik dan berguna bagi masyarakat. Angka kecelakaan bisa terus ditekan melalui pemberian edukasi dan pelatihan semacam ini," ungkap orang nomor dua di Jatim ini.
Menurutnya, ada tiga hal penting dalam keamanan berkendara. Pertama, orang yang mengemudikan kendaraan itu sendiri. Bila orang tersebut bisa mengendalikan kendaraannya dengan baik, maka kecelakaan bisa ditekan.
Kedua, faktor kendaraan. Tak dipungkiri banyak kasus kecelakaan karena kondisi kendaraan yang sudah tak layak jalan, misal rem blong. Oleh karena itu, kondisi kendaraan harus terus diperhatikan dengan rutin melakukan servis dan cek mesin.
Dan ketiga adalah faktor lingkungan seperti kondisi jalan dan rambu atau marka jalan. Secara umum, jalan rusak atau bolong sangat membahayakan pengendara karena banyak pengendara motor terjatuh.
Selain itu kurangnya marka jalan membuat pengendara tidak memahami kondisi jalan. "Tapi jalan kalau terlalu mulus juga membuat orang terlena. Karena orang cenderung ngebut dan akhirnya menyebabkan kecelakaan, jadi intinya harus hati-hati," katanya.
Selain memahami ketiga hal tersebut, lanjut Gus Ipul, ada beberapa hal yang wajib dan sebaiknya digunakan oleh pengendara motor di jalan raya. Seperti helm, jaket, celana panjang, dan sepatu. Juga sarung tangan, rompi pelindung dada, dan penutup hidung. Beberapa hal tersebut bukan hanya sebagai aksesoris, tapi juga untuk melindungi diri.
Gus Ipul berharap kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan. Karena, pelatihan ini dapat meningkatkan kecakapan masyarakat dalam berkendara. Serta mampu mengubah gaya berkendara masyarakat menjadi lebih aman. “Saya harap pengendara memahami resiko dan menghitung bahaya di jalanan. Sehingga mereka tahu apa yang harus disiapkan dan dilakukan untuk mengantisipasi itu,” terangnya.
Di akhir sambutan, ia berharap acara ini berlangsung dengan sukses dan lancar. "Semua yang hadir disini adalah yang terbaik dari yang ada karena lulus kompetisi dari ribuan orang. Sukses untuk anda semua," pungkasnya.
Sementara itu, Marketing Director PT. Astra Honda Motor, Thomas Wijaya, mengatakan acara ini memjadi salah satu komitmen kuat dari Honda untuk terus melakukan edukasi dan kampanye keselamatan berkendara.
Para peserta ini nantinya akan menjadi duta keselamatan sepeda motor Honda. Dimana, dari 2.850 duta keselamatan saling berkompetisi untuk menunjukkan kompetensi terbaiknya dalam berkendara.
Setelah melalui kompetisi yang ketat, sebanyak 140 instruktur dan adviser safety riding terbaik dari seluruh Indonesia berkumpul dalam acara ini. "Kami juga telah memiliki lima safety riding center, salah satunya di Surabaya. Tahun ini kami memperkuat kampanye safety riding dengan hashtag #cariaman," ungkapnya. (red)