Kediri - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut rencana pembangunan Bandara Kediri masuk tahap persiapan akhir. Dia yakin Bandara Kediri sebagaimana fungsinya akan mempersempit ketimpangan antara wilayah utara dan wilayah selatan Jawa Timur.
"Sebelum groundbreaking dibutuhkan sosialisasi secara komprehensif kepada semua stake holders agar ada kesepahaman sehingga tercipta sinergitas yang berkelanjutan dan saling menguntungkan," kata Gubernur Khofifah saat mendampingi sejumlah menteri dalam kunjungannya di Kediri, Sabtu (31/8/2019) lalu.
Menurutnya, ketimpangan di Jawa Timur terjadi antara kota dan desa dan antara utara dan selatan. "Bandara Kediri akan menunjang konsep pembangunan Selingkar Wilis," ucapnya.
Menko Luhut menjelaskan, proyek pembangunan bandara Kediri akan dimulai pada awal tahun 2020. Pembangunan bandara Kediri kata dia merupakan instruksi langsung dari Presiden Jokowi sebagai salah satu komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat Kediri dan sekitarnya.
Kabupaten Kediri berhasil terpilih sebagai daerah yang akan dibangun bandar udara setelah mengalahkan tujuh wilayah lain di Jawa Timur. Rencananya proyek yang akan dikerjakan di Kabupaten Kediri bagian barat ini mencakup tiga wilayah kecamatan yaitu, Tarokan, Grogol dan Banyakan.
Dalam kunjungan tersebut selain menteri Luhut, juga ada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Bupati Kediri Haryanti Sutrisno, serta Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono. (hms/red)