Surabaya – Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan RI menetapkan empat trayek angkutan perintis baru untuk beroperasi di Provinsi Jawa Timur. Adapun empat trayek itu yakni R-16 yang dilayani KM Sabuk Nusantara 56, R-17 yang dilayani KM Amukti Palapa, R-18 yang dilayani Kapal Negara dan R-19 yang dilayani KM Sabuk Nusantara 27.
Angkutan perintis merupakan angkutan bersubsidi pemerintah yang dioperasikan di wilayah kepulauan dengan tujuan untuk mengurangi disparitas wilayah. Angkutan perintis yang digagas oleh Kementerian Perhubungan ini bertujuan untuk menjangkau masyarakat yang ada di kepulauan atau pulau-pulau terluar.
“Pemerintah Provinsi Jawa Timur sangat mendukung program ini dengan cara mengoptimalkan pelayanan kapal perintis sehingga benar-benar dapat melayani masyarakat di Jawa Timur,” ujar Kepala Dinas Perhubunga Provinsi Jawa Timur, Dr Ir Wahid Wahyudi MT, dalam forum pembinaan angkutan laut di Pasuruan belum lama ini.
Oleh sebab itu, dukungan itu diwujudkan Jatim salah satunya dengan menggelar kegiatan pembinaan angkutan laut 2018 pada bulan lalu dengan tema “Melalui Kegiatan Pembinaan Angkutan Laut Tahun 2018, Kita Tingkatkan Pelayanan Angkutan Perintis Sebagai Upaya Untuk Mengurangi Disparitas Wilayah Dan Menurunkan Biaya Logistik di Jawa Timur”.
Dikatakan Wahid, untuk angkutan penyeberangan, terdapat satu lintasan yang bersubsidi dari Ditjen Perhubungan Darat dengan rute pulau Jangkar – Ra’as – Sapudi – Kalianget.
Meski begitu, menurut Wahid, dengan 53 pulau berpenghuni di Jawa Timur, maka jelas kebutuhan angkutan perintis baik laut maupun penyeberangan masih kurang. “Karena itu melalui kegiatan pembinaan angkutan laut 2018, diharapkan ada masukan terkait hal ini, dan bisa dicarikan solusinya,” terang Wahid. (red)