Lamongan - Arus penumpang selama masa pandemi Covid-19 di Pelabuhan Paciran Lamongan memang cenderung turun, tapi arus barang tercatat naik signifikan.
Catatan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, jumlah melalui Pelabuhan Paciran sebelum pandemi pada 2019 sebanyak 17.571 penumpang. Setelah pandemi turun drastis dari 2020 hingga April 2021 menjadi 9.079 penumpang.
Sementara arus angkutan barang melalui Pelabuhan Paciran tercatat naik dari 2019 sebanyak 21.500 ton, hingga 2020 – April 2021 mencapai 198.550 ton.
Pelabuhan Paciran sendiri melayani kapal barang dengan tujuan ke sejumlah daerah di luar Jatim dengan mengangkut sejumlah komoditi antara lain Limestone tujuan Cilegon sebanyak 7.500 ton per bulan, Dolomithe tujuan Palembang untuk bahan baku Pupuk Sriwijaya sebanyak 3.000 ton per bulan, dan Kalsium ke Kalimantan sebanyak 184 kontainer per bulan.
Menurut Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, penurunan penumpang terjadi karena memang ada kebijakan pembatasan penumpang hingga 50 persen saat pandemi.
"Meskipun penumpangnya turun drastis, tapi muatan kargonya meningkat sampai 400 persen. Itu kelebihan Pelabuhan Paciran," kata Khofifah saat kunjungan ke Pelabuhan Paciran, Minggu (23/5/2021) lalu.
Selain kapal pengangkut barang, di Pelabuhan Paciran juga ada kapal penumpang yang rutin mengangkut penumpang ke sejumlah daerah di luar Jatim, seperti KMP Giliyang rute Paciran-Bawean setiap Senin dan Rabu dengan kapasitas 240 penumpang.
KMP Giliyang juga bisa mengangkut kendaraan Roda 4 (15 Unit), dan kendaraan Roda 2 (25 unit). Rata-rata jumlah penumpang setiap kali beroperasi sebanyak 145 orang.
Selain KMP Giliyang, juga ada KMP Drajat Paciran rute Paciran-Bahour Kalimantan Tengah. Kapal ini beroperasi setiap Jumat yang bisa memuat 380 penumpang, termasuk di dalamnya Roda 4 (20 Unit), dan Roda 2 (30 unit).
Juga ada KMP Dharma Kencana rute Paciran-Garongkong Sulawesi Selatan yang beroperasi setiap Kamis dengan kapasitas 525 penumpang, termasuk kendaraan Roda 4 (53 unit), dan kendaraan Roda 2 (25 unit). (hms/red)