Surabaya - Kepala Dinas Perhubungan Dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub Dan LLAJ) Provinsi Jawa Timur, Dr Ir Wahid Wahyudi MT didaulat menjadi Ketua Presidium Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Wilayah Jawa Timur. Dia dilantik langsung oleh Prof Dr Ir Agus Taufik Mulyono MT selaku Ketua Presidium pengurus pusat MTI, 19 Oktober lalu.
Penunjukan Wahid adalah amanah Musyawarah Wilayah MTI Jawa Timur pada 7 April 2016 lalu di Surabaya sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga MTI. Selanjutnya kepengurusan MTI wilayah Jawa Timur ditetapkan oleh pengurus pusat MTI melalui SK ketua Presidium NOMOR KEP-02/P-MTI/X/2016 tanggal 17 OKTOBER 2016.
Usai pelantikan, Wahid mengemukakan sektor transportasi sebagai urat nadi perekonomian tidak dapat berdiri sendiri, membutuhkan sinergisitas, kolaborasi dan kerjasama dengan sektor lainnya, seperti sektor perdagangan, sektor kelautan, sektor pendidikan, sektor kesehatan dan sebagainya.
"Membenahi transportasi dimulai dari membenahi koordinasi transportasi dengan sektor lain, karena pembenahan yang dilaksanakan partial / terpisah tidak dapat memberikan output yang maksimal," ucapnya.
Permasalahan itu harus pikirkan dan dicarikan upaya dan rencana pemecahannya. banyak hal yang bisa dilakukan, salah satunya adalah menjadi partner pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menentukan kebijakan terkait transportasi.
Jawa Timur kata dia, adalah provinsi dengan perkembangan transportasi yang pesat dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini. Jawa Timur kata dia adalah satu-satunya provinsi di Indonesia yang telah diberi kepercayaan oleh pemerintah pusat untuk mengelola bandar udara dan pelabuhan. "Jawa Timur juga satu-satunya provinsi di Indonesia yang telah menerapkan sistem monitoring dan evaluasi berbasis teknologi dan informasi pada seluruh jembatan timbang," jelasnya.
Dia melanjutkan, Jawa Timur juga merupakan provinsi pertama di Indonesia yang menerima penghargaan wahana tata nugraha wiratama kencana atas konsistensi dan komitmen pemerintah daerah dalam peningkatan ketertiban lalu lintas dan keselamatan transportasi jalan.
Prestasi-prestasi tersebut tersebut kata Wahid, tidak terlepas dari dukungan ahli-ahli transportasi, akademisi-akademisi dari berbagai perguruan tinggi, pelaku transportasi dan pemerhati transportasi Jawa Timur. oleh karena itulah maka harus terdapat wadah bagi para ahli transportasi, akademisi, pelaku transportasi dan pemerhati transportasi di jawa timur untuk sumbang pemikiran dan karya, berkoordinasi dan berkolaborasi demi kemajuan transportasi di Jawa Timur.
"Disinilah peran utama MTI sebagai wadah untuk mendiskusikan, mengkoordinasikan dan menyalurkan karya fikir dan ide-ide untuk peningkatan kinerja transportasi di Jawa Timur pada khususnya dan Indonesia pada umumnya," jelas Wahid. (sal)